Pr Anak Bisa Mempengaruhi kesehatan Keluarga, Why?

 Jika sekarang anda sedang berperan menjadi orang tua murid apa yang anda rasakan ketika anak memiliki banyak Pr, Pusing ??? yups, kebanyakan orang tua akan merasakan pusing ketika anaknya memiliki banyak pr yang harus di kerjakan, terlebih lagi jika sang anak tidak bisa dan ingin mendapatkan bantuan dari anda, wah rasa nya sakit kepala sekali bukan??? Dalam dunia pendidikan, PR merupakan salah satu tugas yang bisa dibilang selalu ada. Tujuan pemberian PR ini pada dasarnya sangatlah baik yakni agar anak mau belajar di rumah.





Tapi , beberapa study akhir-akhir ini menyebutkan bahwa ada dampak yang cukup buruk dari pemberian PR. Dampak tersebut terutama pada kesehatan fisik maupun psikis anak, orang tua hingga keluarganya. meski PR menjadikan anak menjadi lebih giat belajar, tidak jarang adanya PR justru membuat anak semakin malas, stres hingga kurang nyaman. Saat anak mendapatkan PR dari gurunya di sekolah, anak dituntut untuk mau mengerjakan PR tersebut dan belajar lebih giat lagi. Seperti yang kita sadari, banyak orang tua yang nantinya akan membantu anak mengerjakan PR atau sekedar belajar bersama. Aktivitas mengerjakan PR inilah yang dipercaya para ahli bisa mempengaruhi kesehatan anak juga keluarganya. nah bun ini lah yng akan saya bahas untuk anda, untuk ibu yang sering sakit kepala melihat PR sang anak ini dia ulasannya untuk anda mengenai dampak buruk dari PR yang harus anda ketahui.cekidoot.

Adanya PR Mempengaruhi Berat Badan






Bagaimana bisa PR akan mempengaruhi berat badan? Penelitian menemukan bahwa ketika semakin banyak anak mendapatkan PR, semakin banyak pula waktunya yang digunakan untuk belajar dan membaca buku atau menulis. Ini sama saja dengan mengurangi waktu anak maupun keluarga yang membantunya mengerjakan PR buat beraktivitas lainnya termasuk olahraga atau melakukan gerak tubuh. Ketika seorang anak dan keluarganya hanya disibukkan dengan aktivitas mengerjakan PR, tidak jarang ini bisa meningkatkan risiko kegemukan. Belum lagi, apabila anak memiliki kebiasaan belajar sambil mengonsumsi camilan atau makanan ringan. Tak hanya mempengaruhi berat badan, ini juga bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit lainnya.

Risiko Depresi Semakin Tinggi



PR juga terkait dengan risiko stres berat atau depresi. Peneliti mengemukakan bahwa anak yang dituntut untuk belajar terlalu keras bisa mengalami kebosanan parah, stres hingga depresi. Belum lagi, jika anak memang memiliki kemampuan kognitif yang tidak terlalu cemerlang seperti anak-anak pada umumnya. Tak hanya menyebabkan depresi pada anak, ini juga bisa menyebabkan depresi pada orang tua. Bagaimana bisa? Jadi begini, ketika orang tua mendapati anak tidak mau belajar, tidak lekas menangkap pelajaran yang ia ajarkan atau kemampuan berpikirnya tidak sesuai dengan harapan orang tua, orang tua akan merasa sedih, stres dan bingung. Orang tua yang menyadari anaknya kurang pandai sementara ia tak bisa menerima kenyataan tersebut, akan lebih mudah merasa patah semangat, putus asa dan khawatir. Tapi jangan khawatir, selama setiap pendidikan dinikmati, hal itu tak akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik maupun psikis.

Kalau di pikir-pikir benar juga ya bund, teryata PR itu sangat memberatkan siwa,namun untuk itu kita tidak bisa melakukan apaun, karena itu adalah rutinitas dari sekolah, yang sebenarnya bertujuan baik mu. hanya saja jangan di bawa setres tapi nikmati saja hidup ini. pati kamuakan bahagia dan terhindar dari stess yang berlebihan.
SHARE

Author

Hi,Nama saya si Hoki dan saya gemar menulis semua tentang dunia teknologi dan sekitar kita.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar