Akhir-akhir ini sedang marak terjadi kasus pelecehan seksual yang di lakukan oleh orang dewasa terhadap anak-anak yang masih di bawah umur di Indonsia, hal ini sangat membuat semua warga Indonesia merasa resah dan takut terutama para orang tua yang memiliki anak yang masih di bawah umur. Seperti yang di lansir melalui berita Indonesia terkini Okezone, “Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu menekankan dengan terungkapnya kasus sindikat kejahatan seksual berbasis online dengan spesialis anak di bawah umur (pedofil) salah satunya Facebook bernama 'Official Candy's Group' membuktikan bahwa Indonesia masih menjadi lahan subur untuk melakukan praktik penyimpangan itu”, beliau juga mengatakan kepada awak media di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (15/3/2017) bahwa ada 11 jaringan internasional dan semua terjadi di seluruh dunia dan kita Indonesia masih ladang subur untuk hal ini pelaku maupun korban.
Pada fenomena tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa beberapa sindikat kejahatan seksual memanfaatkan media sosial sebagai tempat untuk menjaring para korban terutama anak-anak yang masih di bawah umur. Pada saat ini rata-rata semua orang termasuk anak-anak yang masih dibawah umur mempunyai gadget pribadi, oleh sebab itu penggunaan media sosial pun terutama anak-anak yang masih dibawah umur pada saat ini sangatlah menjamur, para orang tua terutama yang memfasilitasi anaknya dengan memberikan mereka kepercayaan untuk mempunyai gadget pribadi harus benar-benar ekstra mengawasi prilaku dan sejauh mana anak-anak mereka dalam menggunakan gadget dan media sosial.
![]() |
www.okezone.com |
Saat ini masih terdapat beberapa konten pada media sosial yang belum saatnya anak-anak dapat ketahui, masih ada beberapa hal atau dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan media sosial, untuk menghindari hal tersebut maka perlu dihimbau kepada semua orang tua yang memiliki anak masih dibawah umur dan mereka merupakan anak-anak yang mempunyai gadget untuk selalu memantau kegiatan mereka pada gadget ataupun media sosial yang anak mereka miliki.
Tidak hanya pada media sosial, para orang tua pun juga harus waspada dalam menjaga anak-anak agar terhindar dari kejahatan seksual pada kehidupan sehari-hari, karena seperti yang dikutip melalui berita Indonesia terkini Okezone, Indonesia masih jadi lading subur pelaku pedofil. Untuk menghindari hal tersebut harus ada komunikasi yang baik dan keterbukaan antara anak-anak dan orang tua mereka karena biasanya anak-anak korban pedofil enggan menceritakan hal yang sebenarnya terjadi karena mereka merasa takut akan ancaman dari si pelaku bahkan mereka takut jika orang tua akan justru memarahi diri mereka sendiri.
Para orang tua juga harus menanamkan sifat memberanikan diri sejak dini pada anak-anak agar pada saat anak-anak jauh dari jangkauan orang tua, anak-anak bisa memberanikan diri untuk lari, berteriak bahkan melaporkan kepada orang terdekat jika mereka merasa terancam akan pelaku pedofil. Orang tua juga harus mengajarkan kepada anak-anak mereka untuk tidak mudah diajak atau dijanjikan akan diberikan hadiah atau sesuatu agar bisa diajak pergi dan melakukan sesuatu yang menyimpang oleh orang yang tidak mereka kenal bahkan orang terdekat kecuali keluarga inti dirumah yang dipercayai.
Kejahatan memang bisa terjadi dimana-mana dan oleh siapa saja dan diri kita sendirilah yang harus selalu waspada apalagi dengan majunya teknologi seiring perkembangan jaman banyak prilaku-prilaku kejahatan yang memanfaatkan teknologi sebagai tempat untuk melakukan kejahatan. Khususnya pada anak-anak dibawah umur, sangat diperlukan pengetahuan yang cukup untuk diajarkan dan pengawasan ekstra oleh para orang tua agar anak mereka terhindar dari korban kejahatan seksual di dunia maya maupun di dunia nyata.
0 komentar:
Posting Komentar