Kamu Gamer Sejati? Ini Kondisi Otak Manusia yang Sering Main Game!

Zaman sekarang rasanya tidak ada anak yang tidak memainkan game. Bukan hanya sekedar memainkan dalam upaya mengisi waktu luang, bermain game semisal game Star Wars The Jedi Fallen order atau game lainnya bisa dijakan profesi yang menghasilkan pundi – pundi uang dengan menjadi atlet e-sport, streamer dan vlogger.

Layaknya hidup normal, ada yang menganggap sebagai sarana hiburan yang aman dan jauh dari resiko cedera karena tidak ada kontak fisik didalamnya, ada pula yang mengagnggap game sebagai media atau sarana yang membahayakan otak dalam jangka panjang. Bahkan WHO sempat melansir ‘gaming disorder’ yang disebabkan bermain game, namun tetap ada yang beberapa ilmuan yang tidak sependapat.

Lalu, bagaimana sebenarnya kondisi otak manusia ketika  bermain game? Berikut adalah beberapa pandangan ilmuan berdasarkan laporan dari Medical Daily.

Memicu Adiksi Selanjutnya?

California State University melakukan study bahwa dengan bermain game bisa mengaktifkan bagian otak yang memilki hubungan dengan penghargaan atau reward. Biasa disebut dengan dopamine.

Dopamine ini memang berdapampak baik bagi manusia, terlebih pada kaum muda yang bisa mendatangkan efek rileks dan santay bagi otak. Masalah muncul ketika dopamine ini muncul dengan skala dan frekuensi besar. Efek kecanduan akan muncul akibat dari tidak terkontrolnya kegiatan bermain game di kemudian hari.

M


eskipun, terdapat satu psikolog yakni Dr. Michael Fraser yang menyebut bahwa permainan video game adalah sebuah mekanisme mengatasi deretan penyakit mental yang dialami remaja, seperti kecemasan, depresi, serta gangguan belajar. Jadi jara kita memperlakukan game menjadi kunci baik buruknya game bagi kesehatan otak.

Efek Positif Video Game Terhadap Otak Manusia

Salah satu pakar psikologis, Mark Griffiths, beliau merupakan pakar study judi, menyebut bahwa bermain game justru bisa mendatangkan efek positif dari memainkannya. Beliau mencontohkan game yang bergenre strategi, shooter, justru, advanture dapat memberikan efek rileks bagi otak, kesadaran special, memperbaiki memori, serta meningkatkan refleks. Beliau menambahkan jika sebetulnya hanya ada sedikit riset yang menyatakan jika bermain game itu berdampak efek negative.

Selain itu, tim ilmuwan dari University of Wisconsin-Madison juga menghasilkan penelitian soal game berjudul "Crystals of Kaydor" yang merupakan game adventure, dapat membantu anak-anak jadi lebih berempati hanya dengan memainkannya.

Demikian lah beberapa pandangan dari para ilmuan menanggapi efek apa yang timbul di otak manusia ketika bermain game. Semoga bisa menjadi sedikit referensi dalam menyikapi persoalan diatas.


SHARE

Author

Hi,Nama saya si Hoki dan saya gemar menulis semua tentang dunia teknologi dan sekitar kita.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar